17 April 2008

April Mop, Tragedi Pembantaian Umat Islam Spanyol

Tiap tanggal 1 April, ada saja orang—terutama anak-anak muda—yang merayakan hari tersebut dengan membuat aneka kejutan atau sesuatu keisengan. April Fools Day, demikian orang Barat menyebut hari tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai ‘April Mop’. Namun tahukah Anda jika perayaan tersebut sesungguhnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib terhadap Muslim Spanyol yang memang didahului dengan upaya penipuan? Inilah sejarahnya yang disalin kembali sebagiannya dari buku “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, 2005)
SEJARAH APRIL MOP
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sesungguhnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.
Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati, maka banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama Islam, namun mereka sungguh-sungguh mempraktekkan kehidupan secara Islami. Mereka tidak hanya membaca Al-Qur'an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun mereka selalu gagal. Telah beberapa kali dicoba tapi selalu tidak berhasil. Dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol, yakni pertama-tama harus melemahkan iman mereka dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari ketimbang baca Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang idbantai, juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua, semuanya dihabisi dengan sadis.
Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!” demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan, maka mereka segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal tersebut. Mereka pun bersiap untuk berlayar.
Keesokan harinya, ribuan penduduk Muslim Granada yang keluar dari rumah-rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumahnya. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara Salib menggeledah rumah-rumah yang telah itinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang tentara Salib itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara Salib itu segera membantai dan menghabisi umat Islam Spanyol tanpa perasaan belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Dengan buas tentara Salib terus membunuhi warga sipil yang sama sekali tidak berdaya.
Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman. Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia Kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan ikut merayakan April Mop, sesungguhnya orang-orang Islam itu ikut bergembira dan tertawa atas tragedi tersebut. Siapa pun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, beberapa abad silam.(rizki)

Yahudi Gagal Membunuh Nabi Isa A.s.

Berbeda sekali dengan konsep keimanan seorang Kristen yang meyakini jika Nabi Isa a.s. atau Yesus Kristus meninggal karena disalib untuk menebus dosa umat manusia, maka kitab suci Al-Qur’an yang dijaga Allah SWT kemurnian dan kesuciannya sampai dengan hari akhir menyatakan jika yang disalib bukanlah Nabi Isa a.s., melainkan seseorang yang wajahnya diserupai Isa a.s. Sedangkan Isa a.s. sendiri diselamatkan Allah SWT dengan diangkatnya ke surga (QS. An-Nisaa: 157-158).
Nabi Isa a.s. diturunkan ke tengah-tengah Bani Israil, kaumnya Nabi Musa a.s., untuk mengembalikan mereka ke jalan ketauhidan. Namun kaum Yahudi yang cenderung kepada kejahatan dan kesesatan, bahkan banyak melakukan pembunuhan terhadap para nabi Allah—Nabi Zakaria a.s. dibelah badannya, Nabi Yahya a.s. dipenggal kepalanya, dan sebagainya seperti yang dimuat dalam eramuslim digest edisi 6 “Genesis of Zionism: Jejak Berdarah Kaum Yahudi Sepanjang Masa (Bagian 1)”—malah menganggap Nabi Isa a.s. sebagai orang yang harus dibunuh karena telah menggoyahkan kedudukan istimewa mereka di tengah masyarakat yang telah berhasil ditipunya.
Para pendeta Yahudi yang tergabung dalam Dewan Pendeta Sanhendrin membujuk Raja Herodes untuk melakukan pengejaran terhadap Isa a.s. dan menangkapnya. Isa a.s. berhasil ditangkap dan hendak disalibkan. Namun Allah menolong Isa a.s. dan mengangkatnya ke surga. Dari hadist Nabi Muhammad SAW kita akan mengetahui jika menjelang akhir zaman, Isa a.s. akan kembali turun ke bumi di Menara Putih sebuah masjid di Damaskus, Syiria. Hal pertama yang dilakukan Isa a.s. ketika turun kembali ke bumi adalah sholat.
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya, maka ketahuilah;bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan air waulupun ia tidak basah”. (HR Abu Dawud).
“Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’(Al-Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik”. (HR Thabrani dari Aus bin Aus)
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat, sehingga turunlah Isa Ibn Maryam, maka berkatalah pemimpin mereka (Al-Mahdi): “ Kemarilah dan imamilah shalat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)”. (HR Muslim & Ahmad).
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan dikumandangkanlah shalat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam shalat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami shalat kamu”. (HR Muslim & Ahmad).
Hal pertama yang dilakukan Nabi Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan shalat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Nabi Isa akan menjadi makmum dalam shalat yang di imami oleh Imam Mahdi. Kedatangan Nabi Isa akan didahului oleh kondisi dunia yang dipenuhi kedzaliman, kesengsaraan dan peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia. Setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi, setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari, maka Nabi Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpas dajjal.
Turunnya nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama, ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh Allah.
Dikisahkan setelah Isa as. selesaikan menunaikan shalat, ia berkata, "Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, yaitu dajjal." Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal si laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu 'Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal kabur, tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi, bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi 'Isa.
Ketika itu Nabi Isa a.s. menyeru kepada umat Kristiani untuk mengucapkan kalimat tauhid, kembali kepada jalan yang haq seperti apa yang telah disampaikannya ribuan tahun lalu sebelum agama Nasrani dirusak oleh tangan Yahudi bernama Paulus dari Tarsus.
Menurut suatu riwayat Nabi Isa, setelah turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut: “Demi yang diriku berada ditangannya, sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I, Ibn Majah dari Abi Hurairah).
Juga dkisahkan bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji: ”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya, sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak”.(HR Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah).
Nabi Isa a.s. akan meninggal setelah membunuh dajjal, menjadi pemimpin yang adil, dan membenarkan risallah yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW di akhir zaman. Hanya saja kita tidak mengetahui kapan dan bilamana ini semua akan terjadi, karena Yahudi Talmudian terus-menerus bekerja siang-malam untuk menyesatkan umat manusia dari jalan kebenaran dengan membuat berita-berita palsu.
Majalah eramuslim digest edisi 6 “Genesis of Zionism” (Bagian 1) memuat kisah tentang lahirnya Bani Israil dan kedurhakaan serta kejahatan mereka terhadap para Nabi Allah, hingga peran mereka dalam episode awal Perang Salib. Edisi 6 ini akan berlanjut sebagai satu kesatuan di eramusim digest edisi 7 “Genesis of Zionism” (Bagian 2) yang mengupas kejahatan-kejahatan, jejak berdarah Yahudi sepanjang sejarah, dari masa Perang Salib, penguasaan mereka atas Inggris dan Perancis juga seluruh Eropa, pembentukan gerakan Zionis Internasional, penghancuran khilafah Islam Turki Utsmani, Perang Dunia I dan II, aktor di belakang kekejaman Nazi, sejumlah pembantaian terhadap rakyat Palestina, hingga konspirasi mereka di hari ini. Juga Anda bisa simak keyakinan Yahudi Talmudian tentang hari akhir dan apa saja syarat-syaratnya sebelum mereka akan meruntuhkan Masjidil Aqsha dan mendirikan kembali Haikal Sulaiman ketiga di atas puing-puingnya.
Jangan lewatkan sajian-sajian kami di eramuslim digest, cepatlah berlangganan sebelum kehabisan! (rz)

Dr. Rusli Hasbi: Tidak Benar, Umar Ibn Al-Khatthab Pemikirannya Liberal

Untuk mengukuhkan pendapat dan alasan madzhabnya, kalangan liberal menyandarkan epistemologi pemikirannya kepada Umar ibn Khatthab. Dalam beberapa kesempatan, sahabat dan sekaligus mertua Nabi Muhammad Saw itu dirujuk oleh aktivis (Islam) liberal sebagai tokoh liberal.

Klaim mereka itu didasarkan pada "keberanian" al-khalifah al-rasyidah kedua itu melakukan ijtihad terhadap beberapa ketentuan yang telah ada dalam nash (Al-Qur'an dan Al-Hadits). Misal, sikap Umar yang menghentikan memberikan zakat bagi muallafati qulubuhum, pembagian ghanimah yang 'tak sama' pada Nabi saw dan lainnya.

Tapi pendapat kaum liberal itu dibantah dan dinilai pakar fiqh Dr. Rusli Hasbi, MA keliru dan gegabah. Menurutnya, mereka (kalangan liberal) salah memahami pemikiran Umar. Selain itu mereka telah terjebak dijadikan Barat untuk merusak Islam.

Laki-laki asal Aceh ini telah menulis tesis master di Universitas Omdurman, Sudan, tentang ijtijad Umar dengan judul Nazhariyah al-Mashlahah 'inda 'Umar ibn al-Khatthab wa Atsaruha fi Fiqh al-Islamy al-Mu'ashir. Selanjutnya disertasinya doktoralnya membahas tentang Al-Ara' al-Ushuliyah fi Qa'idah Sadd al-Dzara-i'. Berikut petikan wawancaranya kepada eramuslim. Com:

Kalangan liberal mengklaim sahabat Umar ibn al-Khatthab adalah tokoh liberal. Benarkah?
Bicara tentang Umar Ibn al-Khattab itu kita harus tahu siapa Umar. Dia itu salah satu sahabat yang termasuk al-mubassyirun bi al-jannah (orang yang mendapat berita/jaminan masuk surga). Dia sudah mendapat sertifikat masuk surga. Itu pertama.

Kedua, Umar Ibn al-Khattab itu orang yang mertua Nabi. Karena itu ia jarang berpisah dengan Nabi. Jadi kebanyakan waktunya bersama Rasulullah. Bila ada masalah yang sensitif Umar selalu dipanggil. Kalau begitu ini artinya apa? Artinya Umar itu sangat mengusai perjalanan Rasulullah, perjalanan Islam ini. Visi dan misi yang dibawa Rasulullah ia sangat mengerti. Kalau begitu orang liberal mengatakan Umar menyimpang dari nash, itu tidak bisa diterima. Menyimpang itu kan jauh, tidak menyatu. Tapi sesungguhnya Umar itu tidak pernah menyimpang dari nash. Cuma dalam cara melihat berbeda. Jadi misi Rasulullah itu digerakkan dan dimantapkan Umar. Kalau orang yang pemahamannya terhadap nash cukup mendalam tidak akan mengatakan Umar menyimpang.

Jadi mengaitkan Umar sebagai rujukan pemikiran liberal itu tidak benar?
Tidak benar kalau Umar dikatakan menyimpang dari ketentuan Rasulullah apalagi ketentuan Allah.

Beberapa kasus dibuat referensi kaum liberal, misal, muallaf yang distop zakatnya. Bisa dijelaskan?
Masih dalam konteks yang saya sampaikan tadi, bahwa Umar tidak pernah menyimpang. Tapi, Umar adalah memahami nash itu dalam kapasitasnya sebagai orang yang selalu bergabung terus dengan Nabi. Ia memahami misi teks Al-Qur’an itu sesuai dengan misi Nabi. Inilah yang membedakan kita dengan Umar dalam memahami teks Al-Qur’an. Contoh, kasus muallaf yang tidak diberi zakat. Dalam surat al-Tawbah ayat 60 itu disebut wa muallafiti qulubuhum. Memang salah satu mustahik zakat itu muallaf. Bahasa Al-Qur’an memakai wa muallaf ati qulubuhum itu artinya membuat orang menjadi terpengaruh dengan zakat yang diberikan kepadanya. Artinya sikapnya berubah dari yang kasar terhadap Islam menjadi lembut. Jadi andaikan ada orang diberi zakat tapi hatinya masih keras terhadap Islam, itu artinya tak berbekas. Dari pemahaman kita sendiri boleh distop kan.

Apa pemahaman muallafati qulubuhum tidak hanya yang masuk Islam?
Bukan. Muallafati qulubuhum itu memang orang-orang yang baru masuk Islam. Mereka itu dulunya kasar dan benci terhadap Islam. Dengan diberi zakat ketika ia masuk Islam, ia harus merubah sikapnya, berubah dari benci menjadi cinta kepada Islam. Kalau begitu ada orang yang sudah masuk Islam dan bertahun-tahun telah diberi zakat, tapi tetap memusuhi Islam. Itu namanya bukan muallaf, karena itu tidak perlu diberi zakat dan harus kita rubah.

Sederhananya bagaimana. Bisa dibuatkan contoh?
Contohnya dalam pertanian. Anda menanam banyak pohon mangga di lahan lima hektar. Tapi, ada di antaranya yang sudah berumur lima tahun dan panjangnya masih satu meter, sementara yang lain sudah puluhan meter. Bagi yang mengerti pertanian, pohon mangga yang tetap satu meter sebaiknya dipotong atau dirubah, dikasih pohon yang lain atau dicabut. Atau boleh dibuang daripada menghabiskan pupuk dan air. Kalau tidak dibuang, paling tidak pohon mangga itu tidak diberi pupuk lagi. Begitu muallaf yang tidak berubah sikap. Rasulullah selama hidupnya tetap memberi zakat, tapi setelah beliau wafat tidak berubah, maka distop Umar. Distop bukan berarti menentang Rasulullah, tapi Umar memahami visi Rasululah.

Apa ini juga sama berlaku dalam kasus ghanimah?
Iya, sama. Umar itu luar biasa dalam memahami nash. Jadi tidak benar Umar menyimpang nash. Itu salah total. Tudingan itu melanggar dalam agama. Yang benar adalah Umar adalah orang yang paling mantap mempertahankan nash. Karena itu kalau bukau yang menyebutkan Umar menyimpang dari nash, itu saya tentang. Penulisnya harus bertaubat kepada Allah.

Jadi kaum liberal menyandarkan dan menjadikan Umar sebagai rujukan liberalisme berarti hanya mengaku-aku dan salah?
(Sembari menggelengkan kepala) Walah, bukan salah lagi. Jadi Umar itu berada dipihak yang benar. Apa semudah itu menyatut nama seorang Umar? Bukankah sahabat Umar adalah orang yang dijamin masuk surga. Bolehkah penyimpang itu masuk surga. Dengan kapasitas Umar yang luar biasa, maka ia dapat memahami nash dengan luar biasa. Dengan demikian visi nash dapat diselamatakan oleh Umar. Maka saya katakan kepada kelompok yang menyatakan Al-Qur’an perlu dirubah, lalu mereka juga mengatakan hadis-hadis Rasulullah boleh ditinggalkan karena tidak sesuai dengan perkembangan dunia ini, kalimat seperti itu salah. Kalau mau mengambil dari Umar itu begini. Mari kita pahami Islam ini seperti apa Umar memahami nash dan mentatati nash. Kalau mau tentang berapa jumlah fiqh Umar, silahkan baca tesis saya.

Ada berapa fiqh Umar?
Yang ada dalam tesis saya itu ada 10, tapi itu kemudian membengkak. Itu ada sekitar 70-an masalah. Judulnya Nadlariyah al-Mashlahah ‘inda Umar.

Kalau begitu apa kita sekarang boleh melakukan hal yang serupa dengan Umar?
Boleh. Mengikuti metodologi Umar ini dalam mengikuti memahami nash, bukan dalam meyimpang dari nash. Orang yang tidak bisa mengikuti nash berarti menghancurkan Islam, bukan penyelamat Islam. Mereka itu, para liberalis itu, termasuk GPK (Gerakan Pengacau Keagamaan, red).

Lalu apa tujuan mereka mencatut nama sahabat Umar?
Liberal itu kan kalimat yang datangnya dari Barat. Islam tidak mengenalinya. Kalau Barat, ini maaf, sudah rahasia umum, kelihatannya mereka (kaum liberal) menjadi kaki tangan mereka. Cuma mereka mungkin mereka tidak sadar. Berapa sich uang yang diterima mereka. Apa pertanggungjawaban mereka nanti di hadapan Allah nanti? Mereka jadi alat orang Barat untuk menghancurkan Islam itu sendiri. (dina)